Kegiatan ini dihadiri 25 UKM (usaha kecil dan menengah) dari 23.000 UKM di Kota Samarinda. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pembinaan dalam peningkatan kompetensi dan mengakses ke sumber-sumber permodalan produktif kepada UKM (usaha kecil dan menengah) di Kota Samarinda. Baca selanjutnya, dengan klik judul di atas.
Bapak Firmansyah menyampaikan bahwa ada dua tantangan besar yang harus dihadapi UKM saat ini yaitu tantangan menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) dan tantangan era digitalisasi. Tantangan menghadapi MEA telah disepakati bahwa pasar dan basis produksi dengan lima elemen utama seperti: bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, aliran modal dan aliran bebas tenaga kerja terampil. Tantangan era digitalisasi yaitu era digital dengan segala sesuatu dapat diakses dengan mudah, cepat dan murah karena internet.
UKM Kota Samarinda juga didorong untuk memanfaatkan media sosial dalam meningkatkan kualitas dan penjualan barang maupun jasa. Bapak Muhammad Yani menyampaikan bahwa banyak media sosial yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung usaha online seperti twitter, facebook, intsagram, BBM, Blog maupun Website. Para peserta pelatihan sangat antusias sekali untuk dapat ikut berperan menggunakan media sosial dalam pengembangan UKM meraka. diakhir sesi para peserta meminta dibimbing teknis setelah pelatihan untuk dalam pemanfaatan media sosial bagi UKM mereka.
