1 2 3 3

29 Maret 2017

SMK TI Airlangga Samarinda Adakan Ujian Berbasis Mobile Pertama di Kaltim


SMK IT Airlangga Samarinda membuat terobosan dan inovasi baru dalam mengevaluasi prestasi peserta didiknya dengan konsep ujian. Salah satu inovasi tersebut adalah penerapan Ujian Tengah Semester (UTS) berbasis mobil dengan cara ini sekolah bertujuan penggunaan kertas sama sekali tidak dibutuhkan (paperless).

Kepala Sekolah SMK TI Airlangga, Sigit Sigalayan menuturkan bahwa SMK TI Airlangga Samarinda sebagai pertama kalinya melakukan ujian berbasis mobile di Kaltim. Tentu masih banyak kekurangan, trial and error jalan terus untuk selalu di evaluasi. Lanjut Sigit, tetapi ini solusi meminimalkan biaya dimana hampir 100% siswa sudah pakai smartphone.

Sistem ini seperti penerapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang diterapkan secara nasional. Bila UNBK sistem yang dilakukan online menggunakan komputer atau laptop, maka kami berinisiasi menerapkan hal yang sama tetapi menggunakan smartphone. Sejak 6 bulan lalu, cara ini kami trial and error dan akhirnya diterapkan pada UTS sekarang ini, Ujarnya.


Ditemui di tempat terpisah, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Muhammad Yani yang didampingi admin jaringan SMK TI Airlangga, Valdhie Setiawan menjelaskan seperti apa metode uts berbasis mobil tersebut.

“Sistemnya kami sudah tidak menggunakan kertas dan pensil lagi dalam ujian kertas dan pensil hanya digunakan sebagai media penghitung bisa ketika ujian matematika dilakukan kami gunakan wifi sekolah dalam mengakses halaman uts siswa tinggal masuk dengan menggunakan akun siswa yang telah terdaftar udah langsung menjawab soal yang ditampilkan di layar smartphone mereka,” Ujar Valdhie.


M. Yani menambahkan, untuk mencegah adanya kecurangan ujian yang biasanya siswa akan mengakses google ataupun mesin pencari lainnya. Beberapa hal yang kami lakukan penyempurnaan sistem adalah selama ujian berlangsung berapa beberapa sistem situs kami blok, seperti facebook, google, dan lainnya. Hal ini membuat siswa tidak bisa mengakses situs-situs tersebut, selain untuk menghindari kecurangan ujian, soal yang kami tampilkan juga berubah-ubah.

“Selama ujian berlangsung, beberapa situs kami blok. Seperti facebook, google dan lainnya. Ini membuat siswa tak bisa mengakses situs tersebut,” jelas M. Yani.  Keuntungan lain diterapkannya UTS Berbasis Mobile tersebut, adanya fitur yang dapat mengoreksi nilai siswa secara otomatis tanpa perlu dikoreksi secara manual, sehingga bisa dipantau langsung oleh guru maupun pengawas ujian.
“Saat proses submit dilakukan siswa setelah mengerjakan soal, nilai akan langsung terpajang dan bisa dilihat oleh guru/ pengawas. Tak perlu lagi dilakukan koreksi manual,”